Senin, 20 Juni 2011

desain-desain rumah ramah lingkungan masa depan

Seperti apa kota di masa depan? Arsitek-arsitek di MAD punya konsepnya. Mereka punya model konseptual untuk Huaxi Citi Centre di Guiyang, China. Konsep peduli lingkungan dipadu dengan teknologi modern terkini di abad 21.



"Konsep kota tidak lagi ditentukan oleh logika revolusi industri yaitu kecepatan, keuntungan dan efisiensi, tapi sudah harus mengikuti aturan alam"




Menurut Dezeen architecture and design magazine, perkembangan perkotaan di China 15 tahun terkahir banyak dipengaruhi oleh konsep-konsep pro-industri yang kurang terkonsep baik, tidak beraturan, dan "tidak punya hati". Proyek Huaxi diklaim memadukan kebutuhan manusia moderen dengan dunia lingkungan di sekitarnya. Dengan proyeksi bahwa 200 hingga 400 kota baru yang akan dibangun di China di 20 tahun yang akan datang, sepertinya konsep yang peduli lingkungan ini sangatlah bagus.



Bekerja sama dengan Shanghai Tongji Urban Planning and Design Institute, Studio 6, MAD mengembagkan suatu master plan untuk kota Huaxi. Mereka mengundang 10 kantor arsitektur energik untuk mengikuti workshop 3 hari untuk mempelajari bagaimana memadukan unsur-unsur lingkungan dan budaya dalam desain mereka untuk dirumuskan ke dalam satu master plan.

Desain oleh MAD (China):

 
Puncak gunung dijadikan latar belakang dari satu struktur yang menyerupai kaki bukit di sekelilingnya. Jendela-jendela dan teras di sekeliling bangunannya menampilkan pemandangan indah di sekitarnya.
Desain oleh Serie (UK/India):


Bangunan ini condong ke satu sisi untuk mengakomodasi area lereng bukitnya.
Desain oleh BIG (Denmark):


Desain oleh Dieguez Fridman (Argentina):

 
Design by Mass Studies (Korea):

Pada gambar menunjukkan pengembangan dari konsep finalnya, sebuah bangunan multi-level dengan halaman melingkar dan teras-teras.

 
Desain oleh HouLiang Architecture (China):

Dari dekat:

 
Desain oleh Atelier Manferdini (USA):

Yang satu ini menyerupai struktur kristal yang tumbuh.

Design oleh Fujimoto Architects (Japan):

Dari dekat:

 
Design oleh Rojkind Arquitectos (Mexico):



Design oleh JDS (Denmark/Belgium):

 
Design oleh EMERGENT/Tom Wiscombe (USA):

Masa Depan Bumi Kita… (Mengerikan!!!)

Perubahan iklim dan pemanasan global yang terjadi akhir-akhir ini menjadi salah satu efek yang sangat signifikan dalam perubahan kondisi Bumi selama beberapa dekade dan abad ke depan. Namun, bagaimana dengan nasib Bumi jika terjadi pemanasan bertahap saat Matahari menuju masa akhir hidupnya sebagai bintang katai putih? Akankah Bumi bertahan, ataukah masa tersebut akan menjadi masa akhir kehidupan Bumi?

Universetoday
Bintang Raksasa Merah. Impresi artis. Sumber : Universetoday
 
Milyaran tahun lagi, Matahari akan mengembang menjadi bintang raksasa merah. Saat itu, ia akan membesar dan menelan orbit Bumi. Akankah Bumi ditelan oleh Matahari seperti halnya Venus dan Merkurius? Pertanyaan ini telah menjadi diskusi panjang di kalangan astronom. Akankah kehidupan di Bumi tetap ada saat matahari menjadi Katai Putih?

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan K.-P. Schr¨oder dan Robert Connon Smith, ketika Matahari menjadi bintang raksasa merah, ekuatornya bahkan sudah melebihi jarak Mars. Dengan demikian, seluruh planet dalam di Tata Surya akan ditelan olehnya. Akan tiba saatnya ketika peningkatan fluks Matahari juga meningkatkan temperatur rata-rata di Bumi sampai pada level yang tidak memungkinkan mekanisme biologi dan mekanisme lainnya tahan terhadap kondisi tersebut.

Saat Matahari memasuki tahap akhir evolusi kehidupannya, ia akan mengalami kehilangan massa yang besar melalui angin bintang. Dan saat Matahari bertumbuh (membesar dalam ukuran), ia akan kehilangan massa sehingga planet-planet yang mengitarinya bergerak spiral keluar. Lagi-lagi pertanyaannya bagaimana dengan Bumi? Akankah Matahari yang sedang mengembang itu mengambil alih planet-planet yang bergerak spiral, atau akankah Bumi dan bahkan Venus bisa lolos dari cengkeramannya?

Perhitungan yang dilakukan oleh K.-P Schroder dan Robert Cannon Smith menunjukan, saat Matahari menjadi bintang raksasa merah di usianya yang ke 7,59 milyar tahun, ia akan mulai mengalami kehilangan massa. Matahari pada saat itu akan mengembang dan memiliki radius 256 kali radiusnya saat ini dan massanya akan tereduksi sampai 67% dari massanya sekarang. Saat mengembang, Matahari akan menyapu Tata Surya bagian dalam dengan sangat cepat, hanya dalam 5 juta tahun. Setelah itu ia akan langsung masuk pada tahap pembakaran helium yang juga akan berlangsung dengan sangat cepat, hanya sekitar 130 juta tahun. Matahari akan terus membesar melampaui orbit Merkurius dan kemudian Venus. Nah, pada saat Matahari akan mendekati Bumi, ia akan kehilangan massa 4.9 x 1020 ton setiap tahunnya (setara dengan 8% massa Bumi).

Perjalanan evolusi Matahari sejak lahir sampai akhir masa hidupnya  sebagai bintang katai putih. Saat ini Matahari berada di deret Utama   (Main Sequence)
Perjalanan evolusi Matahari sejak lahir sampai akhir masa hidupnya sebagai bintang katai putih. Saat ini Matahari berada di deret Utama (Main Sequence)
 
Setelah mencapai tahap akhir sebagai raksasa merah, Matahari akan menghamburkan selubungnya dan inti Matahari akan menyusut menjadi objek seukuran Bumi yang mengandung setengah massa yang pernah dimiliki Matahari. Saat itu, Matahari sudah menjadi bintang katai putih. Bintang kompak ini pada awalnya sangat panas dengan temperatur lebih dari 100 ribu derajat namun tanpa energi nuklir, dan ia akan mendingin dengan berlalunya waktu seiring dengan sisa planet dan asteroid yang masih mengelilinginya.

Zona Habitasi yang Baru

Saat ini Bumi berada di dalam zona habitasi / layak huni dalam Tata Surya. Zona layak huni atau habitasi merupakan area di dekat bintang di mana planet yang berada di situ memiliki air berbentuk cair di permukaannya dengan temperatur rata-rata yang mendukung adanya kehidupan. Dalam perhitungan yang dilakukan Schroder dan Smith, temperatur planet tersebut bisa menjadi sangat ekstrim dan tidak nyaman untuk kehidupan, namun syarat utama zona habitasinya adalah keberadaan air yang cair.

Jeff  Bryant’s Space Art.
Terbitnya bintang raksasa merah. Impresi artis. Sumber: Jeff Bryant’s Space Art.
 
Tak dapat dipungkiri, saat Matahari jadi Raksasa Merah, zona habitasi akan lenyap dengan cepat. Saat Matahari melampaui orbit Bumi dalam beberapa juta tahun, ia akan menguapkan lautan di Bumi dan radiasi Matahari akan memusnahkan hidrogen dari air. Saat itu Bumi tidak lagi memiliki lautan. Tetapi, suatu saat nanti, ia akan mencair kembali. Nah saat Bumi tidak lagi berada dalam area habitasi, lantas bagaimana dengan kehidupan di dalamnya? Akankah mereka bertahan atau mungkin beradaptasi dengan kondisi yang baru tersebut? Atau itulah akhir dari perjalanan kehidupan di planet Bumi?

Yang menarik, meskipun Bumi tak lagi berada dalam zona habitasi, planet-planet lain di luar Bumi akan masuk dalam zona habitasi baru milik Matahari dan mereka akan berubah menjadi planet layak huni. Zona habitasi yang baru dari Matahari akan berada pada kisaran 49,4 SA – 71,4 SA. Ini berarti areanya akan meliputi juga area Sabuk Kuiper, dan dunia es yang ada disana saat ini akan meleleh. Dengan demikian objek-objek disekitar Pluto yang tadinya mengandung es sekarang justru memiliki air dalam bentuk cairan yang dibutuhkan untuk mendukung kehidupan. Bahkan bisa jadi Eris akan menumbuhkan kehidupan baru dan menjadi rumah yang baru bagi kehidupan.

Bagaimana dengan Bumi?

Apakah ini akhir perjalanan planet Bumi? Ataukah Bumi akan selamat? Berdasarkan perhitungan Schroder dan Smith Bumi tidak akan bisa menyelamatkan diri. Bahkan meskipun Bumi memperluas orbitnya 50% dari orbit yang sekarang ia tetap tidak memiliki pluang untuk selamat. Matahari yang sedang mengembang akan menelan Bumi sebelum ia mencapai batas akhir masa sebagai raksasa merah. Setelah menelan Bumi, Matahari akan mengembang 0,25 SA lagi dan masih memiliki waktu 500 ribu tahun untuk terus bertumbuh.

Matahari yang menjadi raksasa merah akan mengisi langit seperti  yang tampak dari bumi. Gambar ini menunjukan topografi Bumi yang sudah  meleleh menjadi lava. Tampak siluet bulan dengan latar raksasa merah.  Copyright William K. Hartmann
 
Matahari yang menjadi raksasa merah akan mengisi langit seperti yang tampak dari bumi. Gambar ini menunjukan topografi Bumi yang sudah meleleh menjadi lava. Tampak siluet bulan dengan latar raksasa merah. Copyright William K. Hartmann
 
Saat Bumi ditelan, ia akan masuk ke dalam atmosfer Matahari. Pada saat itu Bumi akan mengalami tabrakan dengan partikel-partikel gas. Orbitnya akan menyusut dan ia akan bergerak spiral kedalam. Itulah akhir dari kisah perjalanan Bumi.

Sedikit berandai-andai, bagaimana menyelamatkan Bumi? Jika Bumi berada pada jarak 1.15 SA (saat ini 1 SA) maka ia akan dapat selamat dari fasa pengembangan Matahari tersebut. Nah bagaimana bisa membawa Bumi ke posisi itu?? Meskipun terlihat seperti kisah fiksi ilmiah, namun Schroder dan Smith menyarankan agar teknologi masa depan dapat mencari cara untuk menambah kecepatan Bumi agar bisa bergerak spiral keluar dari Matahari menuju titik selamat tersebut.

Yang menarik untuk dikaji adalah, umat manusia seringkali gemar berbicara tentang masa depan Bumi milyaran tahun ke depan, padahal di depan mata, kerusakan itu sudah mulai terjadi. Bumi saat ini sudah mengalami kerusakan awal akibat ulah manusia, dan hal ini akan terus terjadi. Bisa jadi akhir perjalanan Bumi bukan disebabkan oleh evolusi matahari, tapi oleh ulah manusia itu sendiri. Tapi bisa jadi juga manusia akan menemukan caranya sendiri untuk lolos dari situasi terburuk yang akan dihadapi.

Masa Depan Bumi Kita Dan Fakta Mengerikannya


1. Pemanasan global adalah satu peristiwa yang tak bisa dielakkan yang mempengaruhi kondisi iklim di bumi. Badai yang menghancurkan, gelombang air pasang, tsunami dan kelaparan akibat kekeringan akan terus berlanjut meskipun usaha-usaha untuk mengendalikan polusi dan kerusakan lingkungan telah dilakukan. Bumi berusaha untuk terus eksis dengan melakukan perbaikan alami, tetapi kita manusia akan menerima akibatnya dikarenakan proses perbaikan itu sangat dahsyat dan tidak terkendali.

2. Peningkatan kecil rotasi bumi diakibatkan ketidakseimbangan isi kandungan perut bumi yang terkuras, bisa mempengaruhi kita dengan berbagai cara. Banjir dahsyat yang menenggelamkan segalanya, atau gletser-gletser yang menghilang selamanya. Itu bisa berarti kekurangan air, pangan dan merajalelanya penyakit serta meluasnya kelaparan. Beberapa spesies hewan dan tanaman menjadi punah.

3. Terjadinya perubahan pola peruntukan tanah, di mana sekarang lebih banyak orang-orang hidup di kota-kota besar dibanding dengan di daerah pedesaan. Kota-kota penuh sesak sehingga harus memperluas areal untuk perumahan ke wilayah pedesaan dengan mengorbankan tanah pertanian. Kota besar yang kumuh dan kotor mengganggu kesehatan manusia dan menimbulkan bibit-bibit penyakit baru.

4. Produksi minyak mengalami peningkatan tahun 2008 dan 2018 akan mencapai puncaknya, dan itu berarti awal dari penurunan. Ini bisa menjadi pencetus suatu resesi energi global, konflik antar negara yang memperebutkan lahan minyak dan juga sumber makanan. Minyak sangat penting bagi setiap bangsa untuk melanjutkan aktivitas produksinya, termasuk pertanian dan peternakan. Kedepannya, menipisnya kandungan minyak di bumi bisa mempengaruhi hidup seluruh manusia di bumi secara signifikan.

5. Mobil mempunyai andil sebesar 3/4 dari semua gas buang yang dipancarkan alat transportasi. Sejak saat ini, dunia akan dipenuhi lebih dari satu milyar mobil yang berkeliaran di jalan-jalan di tahun 2030 dan akan bertambah hingga satu milyar lagi di tahun 2050. Hal berhubungan dengan 75% peningkatan CO2 selama setahun di atmosfer berasal dari pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi, gas bumi dan batu bara), sedangkan sekitar 20% CO2 yang memasuki atmosfer bumi berasal dari pembakaran BBM pada mesin-mesin kendaraan bermotor, selebihnya 80% emisi CO2 bersumber dari pembakaran bahan bakar fosil oleh mesin pembangkit tenaga listrik.

6. Karena peningkatan suhu udara akibat meningkanya kadar CO2, maka sedikit uap air bertahan di udara untuk membentuk awan. Hal ini berarti hujan akan menjadi lebih sedikit, dan secara langsung berakibat hasil produksi pertanian juga menurun. Akan terjadi di sekitar tahun 2020 di mana terjadi suatu periode yang sulit dan air bah tiba-tiba meningkat di semua bagian dari benua Eropa, karena mencairnya es di Kutub Utara. Sedangkan populasi penduduk bumi akan mencapai 7,7 milyar orang.

7. Sejak Hari Bumi yang pertama tahun 1970 hingga awal millennium baru, manusia telah membuat peningkatan emisi (gas buang) rumah kaca sebesar 70%.

8. Atmosfer bumi sekarang mengandung 40% lebih banyak CO2 dibandingkan dengan di awal Revolusi Industri.

9. Hasil pembakaran bahan bakar fosil dewasa ini menambah hampir 6 milyar ton CO2 ke dalam atmosfer bumi setiap tahunnya. Hanya separuhnya yang diserap oleh hutan-hutan dan samudera.

10. Hutan hujan pernah meliputi 14% dari permukaan bumi. Sekarang hanya tersisa sekitar 6% dan menurut perkiraan para ahli hutan hujan yang tersisa itu akan habis dikonsumsi kurang dari 40 tahun. 1 sampai 1,5 hektar hutan hujan lenyap setiap 1 detik sebagai konsekuensi tragis pembangunan di negara-negara industri dan berkembang.

11.Hampir separuh dari semua jenis flora, fauna dan mikro organisme akan musnah atau pasti terancam kepunahan dalam seperempat abad ke depan disebabkan oleh penebangan hutan-hutan hujan.

12. Perkiraan para ahli bahwa kita sedang kehilangan 137 jenis tanaman, hewan dan serangga setiap harinya karena penebangan hutan-hutan hujan. Atau sama dengan 50.000 jenis setiap tahunnya. Seiring dengan lenyapnya spesies-spesies di hutan hujan, demikian juga dengan berbagai macam pengobatan penyakit-penyakit yang mengancam hidup manusia. Sekarang ini, 121 obat-obatan yang dijual ke seluruh dunia berasal dari tanaman obat-obatan. Sementara itu 25% dari perusahaan obat-obatan di Barat mengambil bahan dari ramuan tanaman dari hutan hujan, dan lebih sedikit 1% dari pohon-pohon dan tanaman-tanaman tropis ini telah diuji coba oleh para ilmuwan.

13. Penebangan hutan yang merajalela sekarang ini menyumbang 20% polusi pemanasan global diakibatkan oleh terhambatnya penyerapan kembali CO2.

14. Wabah penyakit terus bertambah baik ragam maupun jumlahnya karena polusi udara, air dan tanah meningkat, terutama sekali terjadi di negara-negara dengan pendapatan rendah.

15. Di tahun 2030 sekitar 18% dari gugusan karang laut akan lenyap karena perubahan iklim dan lingkungan. Dalam 2030 ini populasi penduduk dunia akan mencapai 8,3 milyar.

16. Tahun 2040 laut di Kutub Utara akan mengalami musim panas yang pertama tanpa es.

17. Karena menghilangnya gletser dan terjadi musim kering yang panjang, produksi listrik dari pembangkit listrik tenaga air akan berkurang.

18. Luas padang pasir di permukaan bumi mengalami peningkatan disebabkan menaiknya suhu bumi. Pada akhir tahun 2007, Australia kehilangan 25% produksi pangannya karena hal ini.

19. Kadar karbon monoksida (CO) di atmosfer bumi terus meningkat.

20. Efek berbahaya dari aktivitas manusia dapat mempengaruhi sistem global dengan cara yang negatif. Perang, sebagai contoh, dapat menghancurkan bumi dalam berbagai jalan; pembunuhan massal, berkembangnya kelaparan dan penyakit, pembakaran bahan bakar fosil secara besar-besaran oleh mesin-mesin perang, termasuk juga pembabatan hutan dan pengambilan batu-batuan dan tanah untuk perbaikan kembali infrastruktur yang rusak.

Anak Indonesia Harapan Masa Depan

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, Negara Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam. Kelangsungan dari sebuah negara yang besar ini tidak akan bisa eksis dan terus ada jika dalam masa kepemimpinan dan masa keberlangsungan negara itu terputus karena putusnya penerus bangsa. Anak Indonesia Harapan Masa Depan Bangsa Indonesia. Dipundak anak-anak Indonesia lah nasib bangsa ini akan dipikul, berbagai masalah dan tanggungjawab bangsa siap menanti untuk dapat mereka pecahkan dan kendalikan. Namun dimasa yang semakin bebas ini menjadi tantangan yang berat bagi orang tua untuk bisa mendidik dan mendampingi anaknya untuk bisa menjadi anak yang dapat menjadi harapan bangsa.

Anak Indonesia Harapan Masa Depan
Anak Indonesia Harapan Masa Depan

Mengapa demikian? Iya dimasa perkembangan teknologi dan kesibukan dari orang tua semakin mengurangi kebersamaan dan perhatian yang diberikan kepada sang anak. Akibatnya kita jumpai berita di televisi adanya pergaulan bebas, kenakalan remaja bahkan ada juga kenakalan yang dilakukan oleh anak kecil yang seharusnya mereka tidak berbuat tindakan itu. Kemudian siapakah yang salah dari kejadian-kejadian itu??? Kita tidak dapat menyalahkan siapapun hanya saja sebaiknya kita intropeksi diri sendiri dan melakukan aksi tindakan untuk mencegahnya walau tindakan yang kecil. Seperti apakah caranya? Berikut beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menjaga anak-anak kita dari lingkungan terkecil hingga peran lingkungannya:
1. Pendampingan dan perhatian keluarga

Keluarga adalah lingkungan terkecil dan terdekat dari anak-anak, sehingga keluarga faktor terpenting untuk bisa membentuk kepribadian dan karakter untuk menjadi harapan masa depan bangsa. Dengan pendampingan dan perhatian dari keluarga (orang tua dan kerabat dekat) akan menjadikan anak mendapatkan perhatian dan kasih sayang sehingga berdampak pada psikologis anak yang positif. Anak Indonesia Harapan Masa Depan

2. Peran Dunia Pendidikan dan Sekolah

Beranjak dari lingkup keluarga, anak kedunia pendidikan (sekolah), disekolahan ini anak-anak akan bertemu dan bergaul dengan berbagai karakter teman. Ada yang berdampak positif ada juga yang berdampak negatif. Sehingga disini peran guru dan pembimbing disekolah sangat diperlukan untuk menjamin pergaulan anak disekolah. Anak Indonesia Harapan Masa Depan

3. Peran Lingkungan Masyarakat

Melebar kelingkungan yang lebih luas perkembangan anak dipengaruhi juga dengan Lingkungan sekitar. Sebagian waktu selain berada disekolah anak akan melakukan interaksi dengan lingkungan sekitar mereka berada. Sehingga tidak jarang kita temui adanya anak yang mengalami salah jalan karena lingkungan dan keluarga yang tidak mendukung untuk perkembangan anak yang positif, seperti halnya hebohnya berita di Televisi seorang balita merokok dan mengkonsumsi kopi serta terbiasa berbicara kotor. Ini adalah pengaruh lingkungan dan keluarga yang kurang mendukung. Sehingga mengancam anak-anak. Anak Indonesia Harapan Masa Depan.
Selain dari ketiga faktor yang dekat dengan perkembangan anak tersebut ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk bisa membantu menyiapkan Anak Indonesia Harapan Masa Depan diantaranya :

1. Tidak memanjakan anak, dan lebih memberikan tanggung jawab

Anak disayang itu wajib, anak dilindungi itu tugas namun jika berlebihan dan memanjakan anak malah seperti menanam bom waktu pada buah hati kita, mengapa demikian? Iya, karena jika terlalu memanjakan anak, maka anak tidak akan menjadi mandiri, tidak akan merasakan sebuah pekerjaan dan kesulitan sehingga etos kerjanyapun tidak akan menonjol. Lain jika dalam mendidik anak lebih memberikan tugas dan tanggungjawab sesuai kemampannya. Itu akan mendidik untuk menjadi anak yang mandiri. Anak Indonesia Harapan Masa Depan

2. Mengikuti kegiatan pendidikan non Formal

Anak Indonesia Harapan Masa Depan
 Anak Indonesia Harapan Masa Depan

Selain didunia pendidikan formal, pendidikan non formal sangat penting bagi anak kita, pendidikan non formal itu bisa berupa pendidikan TPA dilingkungan masjidnya. Hal ini perlu juga didukung komitmen dan kesadaran masyarakat setempat. Sebagai contoh di Desa penulis Tinggal terdapat komunitas pemuda yang tergabung dalam karang taruna Bukit Putra Mandiri yang melakukan pengorganisasian pendidikan non formal dibidang agama atau biasa disebut TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an). Banyak dampak positif yang dapat diperoleh yaitu penanaman sopan santun, pengetahuan tentang agama dan belajar membaca Al-Qur’an. Anak Indonesia Harapan Masa Depan

3. Mempertajam soft skill sejak dini dengan belajar di organisasi

Anak Indonesia Harapan Masa Depan
Anak Indonesia Harapan Masa Depan

Apasih soft skill??? soft skill bersifat invisible dan tidak segera. Contoh soft skill antara lain: kemampuan beradaptasi, komunikasi, kepemimpinan, pengambilan keputusan, pemecahan masalah, conflict resolution , dan lain sebagainya. Dengan memilikinya soft skill yang baik maka anak-anak bangsa memiliki pemikiran dan gaya kepemimpinan yang baik juga. Selain soft skill anak-anak juga perlu mengikuti pelatihan-pelatihan yang bermanfaat bagi masa depannya kelak. Seperti pelatihan komputer, pelatihan kerajinan, kewirausahaan, dll. 

Anak Indonesia Harapan Masa Depan
Pemuda harus berperan aktif dilingkungannya untuk menyelamatkan Generasi Anak Bangsa
Pemuda harus berperan aktif dilingkungannya untuk menyelamatkan Generasi Anak Bangsa

Ini sedikit ketukan jari penulis yang mengajak untuk melakukan perubahan dan memperhatikan anak-anak kita, anak-anak penerus masa depan kita, kita mulai dari lingkup terkecil keluarga kita, sekolah kita, lingkungan kita, desa kita, dan negara kita. Anak Indonesia Harapan Masa Depan

MASA DEPAN BANGSA DI TANGAN PEMUDA

 
PEMUDA sekarang akan lain dengan para pemuda zaman dulu yang sekarang menjadi para pemimpin bangsa. Kekuatan dan kekekalan suatu bangsa terletak di tangan para pemudanya. Apakah bangsa itu akan menjadi sebuah bangsa yang rusak dan amburadul, atau menjadi bangsa yang tetap jaya. Setiap zaman tentunya mempunyai seorang pemimpin. Zaman memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan, Indonesia dipimpin oleh generasi Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Syahrir, Adam Malik, dan banyak tokoh nasional yang lain. Dan pada masa Reformasi, Indonesia dipimpin oleh KH. Abdurrahman Wahid dan generasinya seperti Ir. Akbar Tanjung, Prof. DR. Amien Rais, Prof, Ir. BJ. Habibie, Megawati, dan banyak lagi tokoh zaman sekarang yang dulunya (pada zaman Ir. Soekarno) adalah para pemudanya. 
Pemuda dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti orang muda; remaja. Sedangkan kata remaja berarti mulai dewasa. Dan dewasa berarti sampai umur; akil baligh (bukan kanak-kanak atau remaja lagi). Dalam suatu masyarakat kita dapat menemukan tingkatan umur manusia. Bayi, anak-anak, remaja, pemuda dan orang tua. Berbicara tentang pemuda, kita juga akan menemukan makna “semangat”. Masa muda adalah masa yang penuh dengan ujian. Siapa yang semangat dan berhasil dalam segala ujian di dalam masa muda tersebut maka selamatlah dalam menghadapi masa tua. 
Kaum muda secara umum ditafsirkan sebagai sekelompok orang yang berusia muda dalam pengertian fisik. Namun ukuran muda sebenarnya bukan hanya terletak pada faktor usia, yang lebih penting adalah jiwa (psikis) yang penuh semangat muda, kuat, dan berpihak pada rakyat: berkualitas, inovativ, berani dan amanah. Yang terakhir adalah modal penting menjadi seorang pemimpin. 
Dalam kehidupan bernegara harapan kepada para pemuda sangatlah besar. Karena mereka adalah para penerus yang akan melanjutkan jalannnya kehidupan generasi tua dalam bernegara. Seorang pemuda harus sadar bahwa masa depan bangsa dan kepemimpinan negara berada di tangannya. Karena asas kepemimpinan adalah kesadaran dan kemauan. 
 Maka di negara manapun, sosok kaum muda selalu menjadi perhatian yang khusus oleh banyak kalangan. Sebab di tubuh kaum muda inilah segenap tumpuan masa depan bangsa dipertaruhkan. Orang bijak sering mengatakan, masa depan bangsa yang baik adalah masa depan yang memiliki kaum muda yang unggul, kompetitif dan baik pula saat sekarang. Sebagai contoh kita lihat misalnya di India, melalui tangan Manmohan Singh, menteri keuangan India, yang menyekolahkan anak-anak muda India ke luar negeri dan menyerap ilmu terbaik langsung dari sumbemya telah mengubah wajah India saat ini. Sehingga Bangalore dan Hyderabad telah menjadi semacam technopark seperti halnya Lembah Silikon di Amerika Serikat. 
Begitu pula yang kita saksikan dengan kebijakan Deng Xiao Peng untuk mengkapitalisasi perekonomian Cina kemudian membuka kesempatan besar bagi pemuda-pemuda Cina untuk belajar ke luar negeri, hasilnya telah mengubah wajah Cina menjadi raksasa ekonomi di awal abad 21 yang ditakuti oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa. Dengan begitu pentingnya sosok kaum muda. 
Perhatian dan optimisme bangsa bersama kaum muda untuk melakukan sebuah perubahan tentu benar adanya demikian, sebab sosok kaum muda adalah sosok yang memiliki karakter yang unik. Di antara keunikannya itu adalah, bahwa kaum muda memiliki semangat baru dan senantiasa bergejolak, keberanian untuk mengambil resiko besar, serta memiliki pandangan yang jauh menembus masanya. Buktinya, melalui tangan kaum mudalah kemerdekaan Republik ini bisa direbut dari jajahan kolonial. 
Ditengah krisis kebangsaan yang kita hadapi saat ini, tampilnya kepemimpinan kaum muda menjadi harapan banyak kalangan. Bahkan menjadi sebuah solusi yang tepat saat ini. Banyak catatan sejarah yang telah menunjukkan keberhasilan kepemimpinan kaum muda tersebut. Saat sekarang saja misalnya, munculnya sosok Mahmoud Ahmadinejad sebagai presiden Iran, Hugo Cavez sebagai presiden Venezuela, Evo Morales sebagai Presiden Bolivia, dan munculnya kandidat Barac Obama dalam pemilihan presiden Amerika Serikat nanti yang merepresentasikan kepemimpinan kaum muda menunjukkan apresiasi publik terhadap mereka. Apalagi ketika para pemimpin tersebut mampu membawa institusi negara atau kekuasan yang dimiliki sebagai sarana mewujudkan kedaulatan bangsa dan membangun tatanan perikehidupan yang berkeadilan dan demokratis, menuju kemandirian secara ekonomi, politik dan budaya. 
Sikap dan ciri kepemimpinan yang baik adalah: 
(1) Pemimpin berilmu, berakhlak, berintegritas, professional dan pandai; 
(2) Pemimpin membuat keputusan dan bertangguing jawab atas keputusannya; 
(3) Pemimpin menetapkan yang betul; 
(4) Pemimpin dapat mempengaruhi bukan dipengaruhi; 
(5) Pemimpin harus bersedia mendengar dan berlapang dada; 
(6) Pemimpin dapat memberi semangat dan motivasi; 
(7) Pemimpin menjadi contoh; 
(8) Pemimpin pemegang obor pemikiran dan tindakan. Oleh karena itu seorang pemuda perlu mengetahui pengetahuan tentang kepemimpinan.
Dari apa itu pemimpin, ciri-ciri, dan tugasnya. Pemimpin adalah seseorang yang pandai dan menggunakan kepandaian tersebut untuk menggerakkan diri, organisasi dan masyarakat. Di antara kepandaian yang harus dikuasai adalah, 
(1) Pandai mengurus diri dan organisasi, termasuk mengatur waktu –keperluan diri sendiri dan kerja; 
(2) Pandai mendengar dan menghormati; 
(3) Pandai memperoleh informasi; 
(4) Pandai menganalisa dan membuat keputusan; 
(5) Pandai bermusyawarah; 
(6) Pandai mengatur keuangan; 
(7) Pandai berkomunikasi; 
(8) Pandai akan teknologi; 
(9) Pandai dalam pengucapan awam (dalam bermasyarakat); 
(10) Pandai menulis dan mendokumentasi. Begitulah kiranya beberapa poin yang perlu dikuasai oleh para pemuda sekarang agar dapat meneruskan perjuangan mempertahankan dan memajukan bangsa dan negara. 
Seorang pemuda dituntut untuk tidak apatis (masa bodoh) atas segala masalah yang menimpa bangsa dan negara. Baik itu masalah bencana alam sampai bencana sosial ekonomi dan politik yang dimana alam bernegara dirusak oleh kebanyakan generasi tua yang haus akan kekuasaan. Pemuda sebagai generasi penerus pemegang tali kekuasaan nantinya harus melawan segala kebobrokan yang ada di depannya, baik itu di area sosial, atau pun politik.