Minggu, 24 April 2011

Perkembangan Teknologi Komputer Masa Depan



Harga komputer saat ini sudah turun drastis hal itu terjadi tiap kali ada teknologi baru yang keluar tentunya teknologi yang kemarin harganya akan turun drastis, saat ini dunia komputer sudah semakin canggih dengan teknologi baru yang bermunculan dan juga ramah lingkungan mungkin 2 atau 3 tahun kedepan akan lebih canggih lagi dari yang sekarang seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, laptop merupakan suatu perangkat komputer yang sangat di inginkan bagi kalangan yang berkecimpung atau pengguna IT. Selain dapat digunakan dimana saja dan laptop juga menjadi Gaya Hidup seorang profesional. kemana-mana bisa dibawa dan digunakan, baik di kantor maupun cafe sambil nongkrong dan minum kopi, tapi tanpa disadari saat ini harga laptop semakin hari semakin menurun bahkan saat ini harga jual laptop terbaru berkisar 5 sampai 8 juta rupiah. Alhasil banyak orang menggunakan laptop dari pada PC Desktop. Baik dari merek-merek terkenal maupun merek asia dan bahkan merek lokal pun turut ikut mewarnai dalam kancah bisnis komputer tersebut.



Saat ini negara berkembang “semua orang ingin maju dan pintar” telah membuat suatu teknologi didalam dunia IT yang akan menggeser posisi komputer dan laptop. Yaitu teknologi mini computer masa depan yang sedang dipromosikan lebih praktis dan lebih hebat dari teknologi sekarang. Karena hanya mengandalkan sebatang pulpen atau berbentuk hp tapi tetap memiliki kemampuan super komplit seperti PC komputer atau laptop. Saat ini negara Indonesia masih menjadi pemakai saja dan hanya menerima perakitan ulang, namun kita boleh berharap suatu hari nanti Indonesia juga turut menjadi produsen komputer – komputer masa depan yang lebih canggih. Berikut ini gambar-gambar komputer masa depan :


Pengaruh Perkembangan Teknologi Komunikasi dan Komputer Terhadap Trend Industri Retail @ Mesin Kasir

Di tahun 1980 masih banyak diantara kita di Indonesia yang belum melek komputer, sehingga pada saat itu kita sudah sangat bangga jika menggunakan mesin tik elektronik. Tahun 1987, kita mulai mengenal komputer ber-prosesor 286, dimana untuk menghidupkannya masih menggunakan disket DOS. Selain itu sistem operasi pada saat itu msih belum open system, sehingga sistem PC tidak dapat berkomunikasi dengan sistem lainnya yaitu Mac.Untuk mengirimkan files kepada seseorang yang berlainan kota, kita masih membutuhkan jasa pos atau kurir. Tahun 1990, orang Indonesia dengan bangganya menenteng organizer elektronis bermemori 2 MB untuk dapat disebut melek teknologi.

Salah satu penerapan teknologi informasi di ritel
Salah satu penerapan teknologi informasi di ritel

Saat ini teknologi komputer sudah berkembang demikian pesatnya . Di pasaran komputer kini telah sampai ke teknologi komputer berprosesor Pentium IV dengan kecepatan sampai 2 Gz dan memori 1.5 GB. Orang juga dapat dengan mudah berkomunikasi dan bertukar informasi walau pun sistem operasi komputernya berbeda, karena kini sistem operasi sudah open system. Untuk mengirimkan file, semudah mengklik sebuah program. Fungsi kantor pos untuk berkirim surat mulai berkurang peranannya. Kini tempat organizer elektronik digantikan oleh PDA (Personnel Digital Assistenat), atau Pocket PC dengan memori sampai 64 MB dan sistem operasi PalmOS atau Windows Pockect PC 2002, yang diluncurkan October 2001 lalu. Dengan kehadiran PDA mobilitas orang kini tidak lagi menjadi halangan untuk berkomunikasi dan mengakses informasi di internet, mau pun melakukan aktivitas seperti mengetik atau membuat perhitungan dengan spread sheet.

Salah satu contoh penerapan teknologi tinggi di bidang usaha ritel
Salah satu contoh penerapan teknologi tinggi di bidang usaha ritel

Hal yang sama terjadi dengan teknologi komunikasi (telpon). Tahun 1977, mobile telepon masih sebesar tas jinjing. Kini ukuran dan kemampuan mobile telepon sudah melompat jauh. Ukuran mobile phone kini sangat kecil dan dilengkapi dengan teknologi baru seperti Blue Tooth dan GPRS. Telpon seperti ini dipadukan dengan PDA, mampu membawa pemiliknya ke dunia maya secara mudah, tanpa perlu pasang-pasang kabel. Operator telpon juga semakin banyak, tahun 1975 kita hanya mengenal Telkom untuk telpon rumahan dan teknologi AMPS untuk mobile telepon. Kini kita memiliki lebih banyak pilihan misalnya Telkom, Ratelindo, C4, AMPS, GMS 900, CDMA, GMS 1800, dan PSN (telpon satelit). Untuk sambungan internasional pun tersedia alternatif yang jauh lebih murah melaui VOIP di internet.

Contoh konfigurasi jaringan ritel yang terintegrasi
Contoh konfigurasi jaringan ritel yang terintegrasi

Trend di atas mau tidak mau akan berimbas pada perkembangan industri retail di tanah air. Retailer di Indonesia perlu mencermati trend ini, agar pada saatnya nanti dapat memaksimumkan kesempatan yang ada untuk mengambil manfaat sebesar-besarnya dari trend yang terjadi. Mari kita lihat trend apa saja yang akan menyertai perkembangan teknologi ini.

e-Retailing
“The internet is like a weapon sitting on the table, ready to be picked either by you or your competitors” demikian nasihat yang diberikan oleh Michael Dell, pendiri Dell Computer.. Saat ini jumlah pengguna internet di Indonesia baru sekitar 1% dari jumlah penduduk atau lebih kurang dua juta orang. Walau pun demikian pada masa mendatang jumlah ini akan terus mengalami peningkatan. Sehingga tidak salah jika dikatakan trend blue chip di masa mendatang adalah non-store retailing melalui internet yang dikenal dengan e-retailing, e-tailing atau e-Commerce B2C.

Melihat pengalaman di Amerika, survey dari Boston Consulting Group (BCG), menunjukkan bahwa pada tahun 2000, e-retailing tumbuh dengan laju 120% dan mencapai penjualan senilai 33 milliar USD. Pada tahun 2001 diperkirakan tumbuh 85% dengan penjualan mencapai 61 milliar USD (Retailernews.com, Feb 2001).
Produk apa yang cocok dijual melalui internet? Produk yang penjualanya didukung oleh impulse buying atau produk tak bermerek yang karakteristiknya ditentukan oleh evaluasi secara organoleptik (evaluasi pancaindera terhadap bentuk, tekstur, warna, rasa, dan bau), tidak akan sukses jika dijual melalui e-retailing. Produk yang cocok untuk dipasarkan melalui internet adalah produk rasional. Artinya produk yang dijual harus produk yang mudah dideskripsikan, memiliki loyalitas merek yang tinggi atau mereknya sudah demikian dikenal oleh target pembelinya, misalnya buku, komputer, camera, appliances, peralatan kantor, produk kecantikan, produk kesehatan dan pakaian. Riset dari BCG, menunjukkan bahwa kategori seperti komputer, buku, mobil, produk kecantikan dan kesehatan merupakan kategori yang paling pesat pertumbuhan penjualannya di internet. Untuk produk makanan dan toiletries, hanya merek-merek terkenal yang paling umum dikonsumsi yang mungkin sukses dijual secara e-tailing. Sedangkan untuk produk fresh seperti daging, ikan dan buah masih sulit untuk dipasarkan melalui e-tailing karena perilaku pembelian konsumen yang sangat khas untuk produk-produk ini. Untuk membeli produk fresh pembeli butuh melihat, menyentuh dan membaui terlebih dahulu sebelum memutuskan pembelian.

IT Application for business and commercial

Didukung oleh perkembangan teknologi PDA, barcoding dan mobile telpon, e-tailing masa depan akan sangat jauh berbeda dengan praktek yang terjadi sat ini. Pada masa depan berbelanja akan semakin singkat, mudah, dan praktis. Kita dapat memesan produk melalui PDA/mobile phone yang dilengkapi dengan barcode scanner, bayar dengan ATM atau credit card secara on-line. Teknologi I-Home yang dikembangkan oleh Cisco Systems, bahkan sanggup membuat kulkas kita memesan barang secara langsung ke supermarket, jika stock barang di dalamnya dibawah stock minimum yang kita set. Selanjutnya pesanan dapat kita ambil sendiri atau langsung diantar via delivery service.

Barcoding Shopping

Selain berbelanja melalui internet, tentunya di masa depan kita juga masih dapat berbelanja langsung ke supermarket. Namun supermarket masa depan akan jauh berbeda dengan supermarket yang ada saat ini. Jika sekarang kita memilih barang dan meminta cashier menscan barcode-nya, maka di masa depan kita menscan sendiri barang yang kita inginkan dengan handheld terminal yang disediakan toko atau PDA yang kita miliki. Lalu meletakkan barang di trolley khusus yang dilengkapi barcode reading dengan teknologi seperti blue tooth. Jika barang belum di-scan, alarm pada trolley akan berbunyi, mengingatkan kita untuk menscannya dulu. Total harga barang yang telah di-scan dapat dibayar via ATM atau credit card secara on line lewat PDA atau hand phone. Selanjutnya kita langsung menuju pintu keluar untuk mengambil receipt dan membungkus belanjaan.

Gerai Ritel
Sistem Check Out Kasir Sendiri (Self Service)

Toko-toko mungkin tidak lagi membutuhkan cashier atau pun cash register. Para cashier harus mulai berpikir untuk menemukan pekerjaan baru! Dengan teknologi seperti ini toko akan beroperasi lebih effisien, dan mampu mengontrol shrinkage lebih baik. Sekarang teknologi seperti ini sedang dikembangkan oleh Wal-Mart bersama Symbol Technologies.
Teknologi diatas dimungkinkan dengan adanya teknologi wireless LAN dan teknologi barcoding yang dikembangkan oleh Barpoint.com bekerjasama dengan Palm Pilot, Teknologi CueCat dari CueCat.com dan deBarcode.com. Saat ini teknologi seperti ini sedang dikembangkan oleh Radio Shack dan CueCat di AS. Misalnya jika kita berkunjung ke outlet Radio Shack, kita akan diberikan satu unit CueCat gratis untuk dihubungkan ke unit PC di rumah. Dengan alat ini kita dapat menscan barcode dari produk yang dicantumkan di iklan majalah atau catalog Radio Shack, untuk selanjutnya browser internet akan meload data profil produk tersebut melalui PC. Jika tertarik, kita dapat langsung memesannya secara on line. Dan barang pun akan segera dikirimkan ke rumah kita.

Di masa depan fungsi seller (pramuniaga toko) dapat digantikan oleh tokoh animasi, yang dengan sigap dan tak kenal lelah menjawab seluruh pertanyaan calon pembeli melalui computer station yang dipasang di area toko. Jadi jangan kaget jika di masa depan kita dilayani oleh Lara Crox, saat berbelanja di supermarket.

e-Price Comparation

Perkembangan teknologi e-retailing dan e-barcoding , akan mendorong berkembangnya pelayanan cyber price survey. Melalui jasa seperti ini, jika ingin mengetahui atau membandingkan harga yang ada di pasar, konsumen dapat dengan mudah mengakses situs tertentu dan memperoleh informasi tersebut. Informasi yang diberikan dapat berupa Nama Barang, Nomor Barcode, Nama Manufacturer, Spesifikasi Barang, dan Harga Jual di retailer A, di retailer B atau retailer lain yang diminta.

Dengan teknologi seperti ini mekanisme pasar akan lebih effisien. Konsumen akan semakin mudah menentukan, retailer mana yang lebih murah dan mana yang lebih mahal. Jika tidak memiliki nilai tambah yang significant, jangan harap retailer dapat menarik hati calon pelanggan. Semakin jelaslah bahwa dimasa depan retailer harus ekstra keras mengeffisiensikan sistem operasi dan sistem supply chainsnya jika ingin sukses. Hilangkan in-effisiensi dalam supply chain, kurangi jumlah supplier untuk satu jenis produk yang sama 25% setiap tahunnya, berikan empowerment kepada tiga orang terbaik bukan anggota keluarga untuk mengelola usaha, jauhkan sepupu dari usaha kita, rekruit orang-orang yang memiliki integrasi, dan berikan mereka gaji dan benefit yang memuaskan. Tanpa itu … selamat tinggal! Dan selamat bergabung di dunia under dog!

Quick and Efficient Customer Response (QECR)

Trend berikutnya yang akan terjadi dengan diserapnya perkembangan TI ke Indonesia adalah penerapan QECR dalam proses logistik dan distribusi barang oleh retailer. Prinsip utama QECR adalah pemanfaatan teknologi guna meningkatkan effisiensi dan kecepatan respon dari retailer terhadap permintaan pasar, dengan demikian perkembangan teknologi komputer dan komunikasi akan berdampak besar terhadap QECR. Saat ini sistem manufacture, distributor dan retailer merupakan tiga sistem yang terpisah dan tertutup. Di masa depan ke tiga sistem ini akan menjadi satu, karena tuntutan effisiensi yang lebih tinggi.

Saat ini praktek QECR berkembang pesat di Eropa, terutama di Inggris. Tesco melalui penerapan QECR misalnya, mampu menurunkan level stock di rantai mereka dari 46 hari pada tahun 1978 menjadi hanya berkisar 17 hari di tahun 1997. Jika berminat untuk menerapkan QECR, maka dua landasan implementasi QECR berikut harus dipenuhi terlebih dahulu, yaitu :
Trust antar komponen rantai permintaan (demand chains).
Relationship win-win antara retailer dengan supplier.
Tanpa dipenuhinya kedua hal di atas jangan harap penerapan QECR akan berhasil. Selanjutnya untuk menjamin keberhasilan penerapan QRCR maka fokus manajemen harus diarahkan pada hal-hal berikut:
Penerapan micro merchandising.
Penerapan interface multifungsi dalam hubungan retailer-supplier.
Ada sistem pemantauan PLC (Product Life Cycles).
Penerapan category management.
Product replenishment yang effisien.
Memaksimumkan penerapan teknologi.

Implemantasi QECR oleh retail akan menjadi satu kompetitif advantage di masa depan, sepandan dengan besarnya investasi yang harus ditanamkan oleh perusahaan. Wal-Mart misalnya menanamkan investasi senilai 2.4 juta USD pada tahun 1983 hanya untuk membeli teknologi komunikasi via satelit untuk meningkatkan effisiensi distribusi dan logistiknya. Pada awalnya Sam Walton, sang pendiri, enggan mengeluarkan dana sebesar itu hanya untuk komputerisasi. Namun akhirnya ia mengalah terhadap desakan para top managernya seperti David Glass, Jack Shewmaker dan Ron Mayer. Dua tahun pertama investasai ini belum menunjukkan hasil. Namun investasi tersebut akhirnya diakui sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan Wal-Mart saat ini. Sehingga Wal-Mart mampu menggabungkan sistem mereka dengan sistem para suppliernya. Dengan demikian mereka mampu membeli dengan harga lebih murah, plus biaya logistik & distribusi yang lebih effisien Tak heran jika mereka dapat membuktikan bahwa jika belanja di Wal-Mart … Every Day Low Price! Kini Wal-Mart adalah retailer terbesar dalam hal omzet di dunia. Semua pencapaian itu memang tidak gratis, total investasi Wal-Mart pada saat itu untuk membeli teknologi komputer dan komunikasi satelit hampir mencapai 700 Juta USD.

Hal yang menggembirakan adalah kesadaran dari para manufacture (supplier) untuk turut memperbaiki teknologi komputerisasi dan komunikasinya. Sehingga dengan adanya upaya dua pihak,. retailer-supplier; Untuk sama-sama memperbaiki teknologi mereka, biaya investasi diharapkan dapat lebih murah. Contoh kolaborasi retailer-manufacture dalam program supply chain integration, misalnya antara Wal-Mart dan P&G. Manufacture lain misalnya Nestle, mengembangkan sistem supply chains berbasis internet. Nestle menanamkan USD 1.8 milyar untuk mengembangkan sistem tersebut. Sebelumnya Nestle memilki 5 sistem e-mail dan 20 versi software accounting, dengan sistem barunya ini, Nestle mulai beralih menuju penggunaan satu paket software. Database Nestle menggunakan satu kode produk tunggal, sehingga pembeli produk Nestle di satu negara dapat membeli produk yang sama dari divisi Nestle di negara lain. Seluruh database Nestle disentarlisasikan di 6 pusat data, dan dapat diakses lewat internet. Nestle juga dapat mengetahui berapa banyak pembelian yang dilakukan oleh satu account, proses negosiasi dilakukan tersentalisasi, sehingga memberikan volume yang lebih besar per satu purchase order, dengan demikian lebih effisien. Pembelian lintas negara menjadi lebih mudah dikoordinasikan.

Non store retailing dan QECR melalui internet merupakan trend blue chip di masa mendatang di Indonesia. Kemajuan teknologi komputer dan komunikasi akan mempercepat pertumbuhan e-retailing dan penerapan praktek QECR. Banyak peluang penghematan yang dapat diambil. Implikasinya, jika ingin tergabung dalam sistem tersebut, maka retailer perlu mengevaluasi apakah sistem dan infrastruktur yang dimiliknya mendukung untuk itu, jika tidak, saatnya sekarang ini untuk mempersiapkan diri, atau terlambat sama sekali.

Perkiraan perkembangan teknologi informasi dimasa depan

Teknologi Masa Depan dan Dunia Usaha


Bukan tidak mungkin nanti robot akan memiliki perasaan seperti manusia melalui rekayasa DNA. Sebaliknya, sebagian perangkat tubuh manusia akan ditambah dengan peralatan robot. Misalnya, pada sebagian tangan atau kaki manusia nanti ada perangkat robotnya sehingga dapat memiliki tenaga ekstra untuk bekerja atau berkarya melebihi manusia yang hidup pada zaman sekarang.

Tidak hanya itu. Sangat boleh jadi nanti manusia bisa melihat kehidupan masyarakat di masa depan setelah ”dikirim” melalui perangkat yang disebut lorong waktu (time tunnel) sehingga bisa mengetahui atau bahkan bisa mencegah kemungkinan hal-hal yang bisa membinasakan kehidupan umat manusia di masa datang.

Jika kita membayangkan itu semua, sepintas mungkin seperti mimpi atau sama seperti kita menyaksikan film-film fiksi sains di layar kaca atau bioskop.

Namun, hal itu sangat mungkin terjadi melalui revolusi teknologi dan bioteknologi. Sebaliknya, jika kita melihat kondisi Indonesia sekarang, yang kita saksikan adalah arus deras masuknya barang-barang dan perangkat teknologi impor.

Sebagian dari kita merasa bingung dan terkaget-kaget pada perkembangan teknologi itu. Namun, sebagian lagi merasa tertantang oleh arus masuk teknologi modern dalam ranah kehidupan kita sehari-hari. Sebagai pengguna, adakalanya sebagian dari kita gagap dan bingung menghadapi perkembangan teknologi yang berlangsung cepat ini.

Contohnya, ketika sejumlah menteri pada Kabinet Indonesia Bersatu dilengkapi dengan alat kerja canggih untuk dapat mengirim dan menerima surat elektronik melalui sebuah gadget, sebagian di antara mereka ada yang gagap teknologi atau gaptek.

Kalau di antara penentu kebijakan masih ada yang lack of technology (kurang paham teknologi), sangat bisa dimaklumi kalau masyarakat pada umumnya juga kesulitan untuk dapat menerima teknologi baru. Bagi sebagian orang, cara berkomunikasi seolah dianggap baru sempurna kalau dilakukan secara lisan dengan bertatap muka secara langsung.

Demikian pula dalam cara kita bekerja, adakalanya pergi ke kantor merupakan suatu keharusan. Padahal, di era serba cepat seperti sekarang, pekerjaan selayaknya berorientasi pada memaksimalkan output (hasil).

Untuk pekerjaan tertentu, tidak mutlak lagi harus dikerjakan di kantor, tetapi bisa juga dikerjakan di rumah. Oleh karena itu, akhir-akhir ini kita sering mendengar istilah small office home office (SOHO).

Di era serba teknologi seperti sekarang, cara berkomunikasi dan melakukan transaksi bisnis yang efektif tidak selalu harus melalui cara bertatap muka meskipun hal itu bisa menimbulkan gugatan dari aspek budaya.

Seperti kita ketahui, pada tahun 1990-an, transaksi perbankan masih dilakukan secara konvensional, di mana nasabah yang hendak mentransfer uang masih harus mendatangi kantor bank dan bertemu langsung dengan customer service. Kalau banyak yang akan melakukan transaksi, para nasabah harus bersabar untuk antre. Kondisi ini tentu saja sangat menyita waktu dan sering menjengkelkan.

Namun, kini, transaksi perbankan sudah bisa dilakukan dalam waktu cepat melalui internet banking. Melalui sentuhan tangan di keyboard komputer yang terhubung ke jaringan internet atau melalui smartphone, sekarang nasabah sudah bisa melakukan transaksi perbankan dari mana dan kapan saja. Perkembangan teknologi informasi mampu mengatasi dimensi waktu, ruang, dan jarak.

Jaringan komunikasi yang berkembang demikian pesat telah banyak membantu umat manusia dan sejumlah perusahaan di jagat raya ini untuk saling berinteraksi dan melakukan transaksi bisnis satu sama lain.

Proses pengiriman berita dari atas pesawat kepresidenan yang sedang mengisi bahan bakar di Bandara Hongkong bisa dilakukan penulis dalam waktu relatif singkat melalui sebuah gadget, ketika mengikuti rombongan Presiden Abdurrahman Wahid pada tahun 2001.

Perkembangan teknologi informasi telah mengubah cara pandang dan perilaku orang dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu juga bisa mengubah mekanisme kerja sebuah perusahaan. Adakalanya perkembangan teknologi informasi yang berlangsung dengan cepat bisa melampaui perkembangan perusahaan itu sendiri.

Oleh karena itu, perusahaan yang lambat dalam mengikut perkembangan teknologi bisa jadi akan tersisih dari dinamika masyarakat dan kemungkinan bisa kalah dalam persaingan usaha. Saat ini jaringan internet relatif sudah memasyarakat meskipun di Indonesia masih terbilang mahal untuk bisa memakai internet, bila dibandingkan dengan di negara maju.

Melejit bagaikan meteor

Sekarang perkembangan perangkat keras, perangkat lunak, dan telekomunikasi berlangsung demikian pesat. Melejit bagaikan meteor. Dengan demikian, kalau sebuah perusahaan tidak melek teknologi, mereka bisa sangat jauh ketinggalan. Pasalnya, life cycle suatu teknologi semakin singkat dan mudah menjadi kedaluwarsa.

Oleh karena itu, investasi di bidang teknologi informasi perlu mengutamakan dua hal penting. Pertama, dari aspek finansial harus memenuhi return on investment (ROI) yang cepat. Kedua, dari sisi teknis, investasi di bidang teknologi informasi antara lain perlu memerhatikan biaya pemeliharaan, keamanan, dan bersifat user friendly.

Jika misalnya sebuah perusahaan menggunakan pesawat telepon PABX atau memakai mesin lift yang sudah tidak diproduksi lagi oleh pabriknya atau sulit suku cadangnya, dipastikan hal itu akan membebani keuangan perusahaan dalam jangka panjang.

Oleh karena itu, perkembangan teknologi komunikasi dan informasi perlu terus diikuti agar sebuah perusahaan bisa melakukan investasi dengan cepat dan tepat agar tidak sia-sia.

Demikian pula, misalnya, jika perusahaan hendak memutuskan untuk membeli atau menyewa seperangkat server untuk mem-back up semua data perusahaan, selayaknya dipertimbangkan dengan tepat kebutuhan dan manfaatnya.

Investasi dalam bidang teknologi informasi hendaknya jangan dilihat pada nilai uang yang dikeluarkan pada saat ini, tetapi harus dilihat output dan manfaatnya dalam jangka panjang.

Setiap perusahaan memiliki kebijakan berbeda soal penggunaan teknologi informasi, tergantung pada visi dan misi serta kultur dari perusahaan tersebut. Perusahaan keluarga yang konservatif biasanya daya adaptasi terhadap perkembangan teknologi informasi tidak fleksibel seperti perusahaan modern yang dikelola oleh para pekerja profesional.

Di negara-negara maju seperti Jepang, proses produksi dari perusahaan-perusahaan manufaktur sudah memakai tenaga robot karena tenaga manusia sudah sangat mahal di Negeri Sakura itu. Sebaliknya, di negara berkembang seperti Indonesia, pemakaian robot dapat mengancam keberlangsungan tenaga manusia.

Mungkinkah pemakaian robot dapat dilakukan pada saat jumlah penduduk Indonesia berkurang? Lalu, bagaimana pula jumlah penduduk Indonesia bisa berkurang, sementara angka pertambahan penduduk sekarang rata-rata 1,6 persen per tahun?

Mereka-reka pertanyaan tersebut bisa saja dilakukan. Karena itu, jawabannya bisa berbunyi, Indonesia bisa saja nanti menggunakan tenaga robot karena kalau kondisinya terus seperti sekarang, jumlah penduduk bisa berkurang secara alamiah karena sebagian meninggal dunia akibat kelaparan dan bencana alam yang disebabkan oleh faktor manusia Indonesia sendiri.

Jawaban lain, bangsa Indonesia yang semula sebagai negara kepulauan yang besar dengan jumlah penduduk yang banyak bisa jadi akan menyusut karena masing-masing provinsi menuntut untuk menjadi negara sendiri agar bisa mengelola daerahnya secara lebih otonom dan bisa maju lebih cepat.

Jawaban di atas memang agak pesimistis dan seolah-oleh membenarkan kekhawatiran dari sebagian kalangan selama ini bahwa kemajemukan masyarakat Indonesia akan sulit dipertahankan, sementara Negara Kesatuan Republik Indonesia juga terancam perpecahan karena tidak adanya figur pemimpin yang kuat dan bisa dijadikan panutan masyarakat.

Tentunya, kita sangat tidak berharap hal itu terjadi. Kita menginginkan generasi yang akan hidup di tahun 2030 bisa tetap tinggal di negara Indonesia yang memiliki jumlah pulau sebanyak 17.000 dan 400 bahasa dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Semoga.

Teknologi di Masa Depan & Masa Depan Teknologi

Ketika berpikir ke masa depan, sebagian besar orang mempertimbangkan teknologi saat ini dan bagaimana teknologi tersebut dapat diperbaiki atau lebih berkembang di tahun-tahun yang akan datang.

Bayangkan jika ponsel Anda berperilaku seperti remote yang mengontrol seluruh hidup Anda. Bayangkan jika remote tersebut memiliki kemampuan untuk menyimpan sejarah hidup Anda menjadi perangkat yang dapat Anda gunakan untuk membawa memori Anda kembali ke kehidupan ketika Anda membutuhkannya.

Ini semua perangkat dan perkembangan yang saat ini sedang terus di kembangkan oleh para ilmuwan dan peneliti dari seluruh dunia. Teknologi telepon selular diharapkan akan jauh lebih maju selama sepuluh tahun atau lebih.

Pada kenyataannya, itu tidak sepenuhnya masuk akal untuk membayangkan melihat sebuah telepon selular yang dapat menghafal jadwal perjalanan Anda dan memastikan bahwa semuanya sudah siap mengenai jalan, pemesanan tiket pesawat dan bahkan kereta api dan memberikan Anda mutlak rute terbaik untuk mencapai tujuan Anda tepat waktu.

Bayangkan telepon yang akan mengendalikan sentral pemanas di rumah Anda agar Anda tetap hangat bahkan sebelum Anda bangkit dari tempat tidur di pagi hari atau yang memberikan otoritas darurat dengan informasi rumah Anda jika sistem keamanan rumah Anda sudah dipicu.

Banyak telepon seluler saat ini dilengkapi untuk menangani file musik, video dan banyak aspek hiburan lainnya. Bayangkan jika anda memiliki telepon yang akan bekerja dengan sistem hiburan rumah Anda dan menemukan program yang menarik minat Anda dan kemudian secara otomatis men-download program-program tersebut bagi Anda.

Telepon futuristik ini akan juga tahu langsung bagaimana menangani panggilan masuk Anda. Jika seseorang melakukan panggilan yang tidak ingin bicara (missed call) atau ketika Anda sudah punya janji, maka secara otomatis akan mengarahkan panggilan ke pesan suara tersebut berdasarkan jadwal Anda dan memberi Anda ringkasan teks untuk menelepon dan alasannya.

Telepon seluler ini akan seperti memiliki asisten virtual dalam saku Anda. Dan, meningkatkan teknologi dan perkembangan baru yang dibuat setiap tahun sehingga memiliki telepon seperti ini dalam waktu dekat ini tidak terlalu dibuat-buat.

Teknologi lainnya juga akan melihat pertumbuhan dan perkembangan.Memiliki kemampuan untuk menyembuhkan penyakit bahkan sebelum mereka mogok atau teknologi untuk menanamkan organ vital untuk menyelamatkan nyawa adalah hal-hal yang telah dikembangkan secara konstan selama beberapa tahun.

Teknologi yang mengelilingi penelitian medis secara substansial lebih maju daripada itu bahkan dua puluh tahun yang lalu. Kanker bisa suatu hari nanti benar-benar tidak dapat disembuhkan peduli jenis atau seberapa jauh maju penyakit ini ditemukan.

Atau, bisa saja menjadi salah satu penyakit yang individu menerima imunisasi ketika mereka masih muda, sehingga mereka tidak pernah tertular penyakit sebenarnya. Kendaraan mungkin sebenarnya bisa melayang-layang di atas tanah menghasilkan jauh lebih cepat dan lebih efisien cara untuk bepergian.

Teknologi masa depan tetap terlihat namun kita dapat mengasumsikan pada tingkat bahwa segala sesuatu telah berubah di masa lalu, hal-hal akan jauh lebih maju di masa depan.

Teknologi di masa depan mungkin tidak menghasilkan apapun dari hal-hal ini, tetapi kemungkinan bahwa mereka akan lebih baik.

Mengingat apa dunia sekarang dibandingkan dengan apa yang telah 100 tahun yang lalu, ia berdiri untuk alasan yang baik bahwa masa depan teknologi akan membawa kita ke hal-hal yang tidak pernah kita merasakanya.