PEMUDA  sekarang akan lain dengan para pemuda zaman dulu yang sekarang menjadi  para pemimpin bangsa. Kekuatan dan kekekalan suatu bangsa terletak di  tangan para pemudanya. Apakah bangsa itu akan menjadi sebuah bangsa yang  rusak dan amburadul, atau menjadi bangsa yang tetap jaya. Setiap zaman  tentunya mempunyai seorang pemimpin. Zaman memperjuangkan dan  mempertahankan kemerdekaan, Indonesia dipimpin oleh generasi Ir.  Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Syahrir, Adam Malik, dan banyak tokoh  nasional yang lain. Dan pada masa Reformasi, Indonesia dipimpin oleh KH.  Abdurrahman Wahid dan generasinya seperti Ir. Akbar Tanjung, Prof. DR.  Amien Rais, Prof, Ir. BJ. Habibie, Megawati, dan banyak lagi tokoh zaman  sekarang yang dulunya (pada zaman Ir. Soekarno) adalah para pemudanya. 
Pemuda dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti orang muda; remaja. Sedangkan kata remaja berarti mulai dewasa. Dan dewasa berarti sampai umur; akil baligh  (bukan kanak-kanak atau remaja lagi). Dalam suatu masyarakat kita dapat  menemukan tingkatan umur manusia. Bayi, anak-anak, remaja, pemuda dan  orang tua. Berbicara tentang pemuda, kita juga akan menemukan makna  “semangat”. Masa muda adalah masa yang penuh dengan ujian. Siapa yang  semangat dan berhasil dalam segala ujian di dalam masa muda tersebut  maka selamatlah dalam menghadapi masa tua. 
Kaum  muda secara umum ditafsirkan sebagai sekelompok orang yang berusia muda  dalam pengertian fisik. Namun ukuran muda sebenarnya bukan hanya  terletak pada faktor usia, yang lebih penting adalah jiwa (psikis) yang  penuh semangat muda, kuat, dan berpihak pada rakyat: berkualitas,  inovativ, berani dan amanah. Yang terakhir adalah modal penting menjadi  seorang pemimpin. 
Dalam  kehidupan bernegara harapan kepada para pemuda sangatlah besar. Karena  mereka adalah para penerus yang akan melanjutkan jalannnya kehidupan  generasi tua dalam bernegara. Seorang pemuda harus sadar bahwa masa  depan bangsa dan kepemimpinan negara berada di tangannya. Karena asas  kepemimpinan adalah kesadaran dan kemauan. 
 Maka  di negara manapun, sosok kaum muda selalu menjadi perhatian yang khusus  oleh banyak kalangan. Sebab di tubuh kaum muda inilah segenap tumpuan  masa depan bangsa dipertaruhkan. Orang bijak sering mengatakan, masa  depan bangsa yang baik adalah masa depan yang memiliki kaum muda yang  unggul, kompetitif dan baik pula saat sekarang. Sebagai contoh kita  lihat misalnya di India, melalui tangan Manmohan Singh, menteri keuangan  India, yang menyekolahkan anak-anak muda India ke luar negeri dan  menyerap ilmu terbaik langsung dari sumbemya telah mengubah wajah India  saat ini. Sehingga Bangalore dan Hyderabad telah menjadi semacam  technopark seperti halnya Lembah Silikon di Amerika Serikat. 
Begitu  pula yang kita saksikan dengan kebijakan Deng Xiao Peng untuk  mengkapitalisasi perekonomian Cina kemudian membuka kesempatan besar  bagi pemuda-pemuda Cina untuk belajar ke luar negeri, hasilnya telah  mengubah wajah Cina menjadi raksasa ekonomi di awal abad 21 yang  ditakuti oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa. Dengan begitu pentingnya  sosok kaum muda. 
Perhatian  dan optimisme bangsa bersama kaum muda untuk melakukan sebuah perubahan  tentu benar adanya demikian, sebab sosok kaum muda adalah sosok yang  memiliki karakter yang unik. Di antara keunikannya itu adalah, bahwa  kaum muda memiliki semangat baru dan senantiasa bergejolak, keberanian  untuk mengambil resiko besar, serta memiliki pandangan yang jauh  menembus masanya. Buktinya, melalui tangan kaum mudalah kemerdekaan  Republik ini bisa direbut dari jajahan kolonial. 
Ditengah  krisis kebangsaan yang kita hadapi saat ini, tampilnya kepemimpinan  kaum muda menjadi harapan banyak kalangan. Bahkan menjadi sebuah solusi  yang tepat saat ini. Banyak catatan sejarah yang telah menunjukkan  keberhasilan kepemimpinan kaum muda tersebut. Saat sekarang saja  misalnya, munculnya sosok Mahmoud Ahmadinejad sebagai presiden Iran,  Hugo Cavez sebagai presiden Venezuela, Evo Morales sebagai Presiden  Bolivia, dan munculnya kandidat Barac Obama dalam pemilihan presiden  Amerika Serikat nanti yang merepresentasikan kepemimpinan kaum muda  menunjukkan apresiasi publik terhadap mereka. Apalagi ketika para  pemimpin tersebut mampu membawa institusi negara atau kekuasan yang  dimiliki sebagai sarana mewujudkan kedaulatan bangsa dan membangun  tatanan perikehidupan yang berkeadilan dan demokratis, menuju  kemandirian secara ekonomi, politik dan budaya. 
Sikap  dan ciri kepemimpinan yang baik adalah: 
(1) Pemimpin berilmu,  berakhlak, berintegritas, professional dan pandai; 
(2) Pemimpin membuat  keputusan dan bertangguing jawab atas keputusannya; 
(3) Pemimpin  menetapkan yang betul; 
(4) Pemimpin dapat mempengaruhi bukan  dipengaruhi; 
(5) Pemimpin harus bersedia mendengar dan berlapang dada; 
 (6) Pemimpin dapat memberi semangat dan motivasi; 
(7) Pemimpin menjadi  contoh; 
(8) Pemimpin pemegang obor pemikiran dan tindakan. Oleh karena  itu seorang pemuda perlu mengetahui pengetahuan tentang kepemimpinan. 
  Dari  apa itu pemimpin, ciri-ciri, dan tugasnya. Pemimpin adalah seseorang  yang pandai dan menggunakan kepandaian tersebut untuk menggerakkan diri,  organisasi dan masyarakat. Di antara kepandaian yang harus dikuasai  adalah, 
(1) Pandai mengurus diri dan organisasi, termasuk mengatur waktu  –keperluan diri sendiri dan kerja; 
(2) Pandai mendengar dan  menghormati; 
(3) Pandai memperoleh informasi; 
(4) Pandai menganalisa dan  membuat keputusan; 
(5) Pandai bermusyawarah; 
(6) Pandai mengatur  keuangan; 
(7) Pandai berkomunikasi; 
(8) Pandai akan teknologi; 
(9)  Pandai dalam pengucapan awam (dalam bermasyarakat); 
(10) Pandai menulis  dan mendokumentasi. Begitulah kiranya beberapa poin yang perlu dikuasai  oleh para pemuda sekarang agar dapat meneruskan perjuangan  mempertahankan dan memajukan bangsa dan negara. 
Seorang  pemuda dituntut untuk tidak apatis (masa bodoh) atas segala masalah  yang menimpa bangsa dan negara. Baik itu masalah bencana alam sampai  bencana sosial ekonomi dan politik yang dimana alam bernegara dirusak  oleh kebanyakan generasi tua yang haus akan kekuasaan. Pemuda sebagai  generasi penerus pemegang tali kekuasaan nantinya harus melawan segala  kebobrokan yang ada di depannya, baik itu di area sosial, atau pun  politik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar